Minggu, 08 Januari 2012

Berawal dari Prestasi, Menghasilkan Sebuah Cinta ( PART 2 )

·         PART 2

Dua minggu setelah lomba siswa prestasi, hasil lombanya pun keluar. Aku sangat deg deg an untuk melihatnya. Aku berlari menuju mading umum sekolahku bersama ketiga temanku itu. Lomba ini diambil 36 besar untuk dibina. Chika dapet juara satu, Anis juara tiga, Pita juara tujuh, dan aku juara sebelas. Aku sedih melihat hasil itu
Sepulang sekolah, aku memberi tau hasil lomba itu ke mama papa. Kata mereka, “Udah gakpapa, terima aja. Itu hasil kamu sendiri kan? Kamu harus sadar diri, berarti kamu kurang perjuangan lagi. Tuhan masi memberi kesempatan untuk kamu membuktikan di pembinaan ini. Kamu harus bisa membuktikan kalo kamu pantas mewakili kecamatan ini ke tingkat kabupaten untuk siswa prestasi dan olimpiade matematika atau biologi. Semangat ! Oke?”. Aku tersenyum dan langsung menuju kamarku untuk istirahat
Dua hari setelah pengumuman ini, guruku memberi tauku kalo pembinaan mulai dilaksanakan besok. Pembinaan ini dilakukan tiap sore hari
Keesokan harinya waktu pembinaan pertama dimulai, aku bingung harus duduk dengan siapa. Chika duduk dengan Pita, Anis duduk dengan teman barunya. Tidak sengaja aku melihat anak yang pernah menengok ruanganku waktu ujian itu duduk sendiri. Aku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya “Aku boleh duduk di sini gak?”. Dia pun menganggukkan kepalanya. Aku tersenyum dan duduk di sampingnya. Tiba-tiba dia bertanya padaku
Dessy :   “Nama kamu siapa?”
Aku    :   “Aku Sylma. Kamu?”
Dessy :   “Aku Dessy. Tapi bukan Dessy Duck yang di Donald Duck itu lo ya..”
(Sampai sekarang aku masih ingat kata-kata dia yang ini)
Aku    :   “Oh. Dari SDK Yos ya?”
Dessy :   “Iya, kok tau? Kamu?”
Aku    :   “Tau dari baju kamu. Aku dari SD yang kita tempatin ini, SD 7”
Dessy :   “Oh..”
Setelah bercakap-cakap sebentar, guru pembinanya pun memasuki kelas. Hari itu kita belajar matematika. Gurunya memperkenalkan diri, namanya Bu Katemi. Awalnya aku tertawa di dalam hati karena namanya. Tapi lama-lama aku tau sih itu salah. Dia guruku dan memberi ilmu ke aku, gak sepantasnya aku ngetawain dia.
Pada hari pertama itu, Bu Katemi memberi soal-soal kepada kita untuk mengukur seberapa kemampuan kita untuk mengerjakan soal itu. Aku rasa ini soal yang menyenangkan, karena pada dasarnya aku suka matematika. Soal itu berjumlah 15. Sewaktu aku masih mengerjakan soal nomer 13, Dessy berdiri dari bangkunya dan mengumpulkan pekerjaannya. Aku salut banget sama dia. Di dalam hati aku berkata, “Anak itu canggihnya..”. Tidak lama kemudian, aku mengumpulkan hasil pekerjaanku juga. Setelah dibagi, si Dessy betul semua, sedangkan aku salah satu. WAW ! Dessy hebat banget

Tidak ada komentar:

Posting Komentar